Filipina Tengah Diguncang Gempa, 93 Warga Tewas

Rabu, 16 Oktober 2013 01:50 WIB

Share
Filipina Tengah Diguncang Gempa, 93 Warga Tewas
MANILA - Gempa berkekuatan 7,2 skala Richter menghantam Filipina Tengah, Selasa pagi (15/10) menewaskan sedikitnya 93 orang, melukai ratusan lainnya dan merusak bangunan-bangunan kuno. Philippines EarthquakeKorban meninggal terbanyak terjadi di kawasan Cebu - Reuters Para pejabat Departemen Pertahanan Sipil mengatakan kebanyakan korban tewas dilaporkan terjadi di kota Cebu. Kota itu bisa dicapai dengan perjalanan singkat dengan perahu dari Pulau Bohol, sebuah tujuan wisata yang populer. Filipina bagian tengah yang disebut Visayas, terdiri atas belasan pulau. Mereka memperkirakan jumlah korban tewas akan meningkat sementara semakin banyak kantor pemerintah setempat yang melaporkan kerusakan. Kebanyakan korban tewas diperkirakan  terjadi di kawasan-kawasan perkotaan. Cebu-ReutersSelain banyak korban  yang belum tertolong, merusak bangunan dan kendaraan, masih ada ancaman adanya gempa susulan. Reuters Di Manila, Ketua Dewan Pengendali Bencana Nasional, Menteri Pertahanan Voltaire Gazmin, mengatakan kepada wartawan, kemungkinan tidak akan ada laporan mengenai korban tewas dalam jumlah besar mengingat hari Selasa (15/10), saat kota itu dihantam gempa, merupakan hari libur nasional. Gazmin mengatakan apabila musibah ini terjadi hari Minggu, khususnya pada waktu sekitar jam 8 pagi, dimana biasanya banyak kerumunan di gereja-gereja yang kini ambruk, ceritanya tentu akan berbeda. Seorang pejabat Departemen Kesehatan mengatakan kepada dewan itu,  ada lebih banyak korban tewas dan cedera yang harus dikonfirmasi dewan tersebut. Gempa Filipina03Diperkirakan jumlah korban yang tewas terus meningkat - Reuters Direktur Carmencita Banatin  mengatakan semua rumah sakit pemerintah di kawasan yang paling parah dihantam gempa kini berada dalam siaga tinggi dan bahwa masih banyak orang yang cedera berdatangan ke rumah sakit-rumah sakit di Bohol. Gempa bumi itu meretakkan menara lonceng di salah satu gereja paling tua di negara itu, Basilica Minore del Santo Niсo de Cebu, yang dibangun pada tahun 1735. Foto-foto yang beredar di media-media sosial yang diposkan sejumlah warga setempat menunjukkan beberapa gereja yang usianya sudah berabad-abad di Bohol dan Cebu tampak mengalami kerusakan di dinding dan bagian lainnya.  Beberapa bagian dari gereja-gereja itu bahkan terlihat hancur. Beberapa bangunan lain yang mengalami kerusakan adalah balai kota Cebu. jembatan-jembatan utama dan sejumlah jalan. Bandara   Mactan-Cebu mengalami keretakan di bagian atapnya dan untuk sementara ditutup.  Beberapa penerbangan dibandara itu telah dibatalkan. Para pejabat militer mengatakan kepada dewan itu, mereka telah menempatkan sejumlah personil mereka yang ahli dalam kerusakan bangunan untuk membantu operasi-operasi SAR. Departemen kesejahteraan sosial melaporkan dua insiden kepanikan ketika bangunan berguncang sewaktu orang-orang mengantri untuk mendapatkan tunjangan pemerintah.  Menteri Kesejahteraan Sosial Corazon Soliman  mengatakan,  di sebuah kota, kepanikan mengakibatkan seorang  anak berusia empat tahun tewas terinjak-injak setelah terpisah dari ibunya. Direktur Lembaga Volkanologi dan  Seismologi Renato Solidum  mengatakan, ia tidak mengeluarkan peringatan tsunami karena pusat gempa itu di daratan.   Dalam keterangannya kepada wartawan ia mengatakan, gempa itu terjadi di garis sesar yang lebih pendek dan bahwa garis itu tidak terletak dekat garis-garis sesar yang lain. Solidum mengatakan gempa-gempa susulan paling buruk, yang diperkirakan tidak lebih dari 4,5 skala Richter, diperkirakan akan terjadi dalam dua hari mendatang. Pulau-pulau Filipina umumnya memiliki dua gunung berapi, sehingga membuat negara itu rawan bencana gempa.  Filipina terletak di kawasan yang disebut  Lingkaran Api Pasifik. (VoAnews/d)
Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar