ADVERTISEMENT

Politik Dinasti Ratu Atut Sengsarakan Rakyat

Senin, 14 Oktober 2013 05:43 WIB

Share
Politik Dinasti Ratu Atut Sengsarakan Rakyat

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA (Pos Kota) – Penangkapan Tubagus Chaeri Wardana, adik Gubernur Banten Ratu Atut  oleh KPK  dinilai sebagai bagian dari potret buruk politik dinasti atau nepotisme. “Politik dinasti Atut menjadi kanker ganas menggerogoti demokrasi. Kasus suap hingga melibatkan Ratu Atut dicekalnya KPK adalah bukti praktek menyengsarakan rakyat,” kata pengamat politik reformasi birokrasi dari LIPI Prof  Siti Zuhro, Minggu (13/10). Menurutnya, demokrasi yang sehat dan beradab tidak memberikan peluang pada tumbuh dan berkembangnya politik dinasti. Siti memaparkan politik dinasti Atut berdampak buruk terhadap kinerja Pemprov Banten yang tidak maksimal menyejahterakan rakyat. Program kurang berpihak pada rakyat. Wakil Ketua Komisi II DPR, Arif Wibowo menyatakan, kini ada semangat kuat di antara fraksi-fraksi di DPR untuk membatasi politik dinasti atau nepotisme. “Semua fraksi ingin mengatur agar politik kekeluargaan tidak menyimpang,” katanya. (winoto/bu)*

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT