ADVERTISEMENT

Batu Bacan Primadona

Jumat, 11 Oktober 2013 07:29 WIB

Share
Batu Bacan Primadona

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BATU Bacan asal kepulauan di kawasan Ternate, Maluku Utara, kini menjadi primadona penggemar akik maupun kolektor batu mulia. Seperti pengakuan para pedagang batu akik di Jakarta Gems Center (JGC) Rawabening, di Jl Raya Bekasi, Jatinegara, Jakarta Timur. Meski baru ditemukan beberapa tahun lalu, namun kehebatan Batu Bacan cepat terkenal. Banyak kolektor dari mancanegara maupun dalam negeri mencari Batu Bacan. Harganya bervariasi tergantung ukuran besar kecilnya batu maupun warnanya. Mulai ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah. “Banyak kolektor yang nyebut Batu Bacan batu hidup. Karena, warnanya bisa berubah-ubah. Ini keistimewaan Batu Bacan. Yang paling murah warna hitam, sedangkan yang mahal agak kebiru-biruan,” jelas Darman, pedagang di pusat penjualan batu akik hingga permata di JGC Rawabening, kemarin. KUALITAS BATU Kepala Koperasi Pasar Rawa Bening, Darto Casman, membenarkan meningkatnya perburuan batu yang berasal dari Kepulauan Bacan itu. ”Ini bisa meningkatkan perekonomi warga di Maluku Utara, khususnya Ternate.” Untuk mengetahui batu mulia berkualitas tinggi, paling tidak harus bisa dilihat dengan mata telanjang. Seperti: • Kebeningan batu • Warna urat batu • Ukurannya besar atau kecil • Kekerasan batu • Ster batu batu (bintangnya) Diakui Darto Caswan bagi orang awam memang agak sulit mengetahui kualitas batu. ”Kalau kita sih gampang aja. Tetapi yang paling akurat melalui tes batu di laboratorium, berapa kadar dan unsurnya bisa diketahui.” (percoyok/ak) Foto ilustrasi

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT