Indonesia Perlu Tingkatkan SDM Konstruksi

Rabu, 9 Oktober 2013 06:10 WIB

Share
Indonesia Perlu Tingkatkan SDM Konstruksi
JAKARTA (Pos Kota)-Kepala Badan Pembina Konstruksi, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Hediyanto W. Husaini menyatakan, menghadapi Asean Economy Community (AEC) 2015 Indonesia perlu menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) konstruksi agar lebih mampu bersaing. "Pembinaan kompetensi dan pelatihan konstruksi secara menerus yang dilanjutkan dengan sertifikasi, penghargaan, dan perlindungan adalah jawaban yang tepat untuk mengatasi hal-hal tadi," katanya usai membuka Lomba dan Sarasehan Pekerja Konstruksi yang dilaksanakan atas kerjasama BP Konstruksi dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK), kemarin. Menurut Hediyanto, upaya pemerintah meningkatkan kualitas SDM konstruksi antara lain dengan menyelenggarakan pelatihan dengan berbagai macam variasi model, perluasan kerja sama pelatihan dengan berbagai pihak, mendorong tumbuhnya lembaga pelatihan dan menyetarakan kompetensi regional melalui registrasi dan partisipasi tenaga konstruksi. Data di Kementerian PU, jumlah tenaga kerja konstruksi terus meningkat. Sampai tahun ini diperkirakan jumlah tenaga kerja konstruksi di Indonesia mencapai lebih dari 6 juta orang. Angka ini akan terus naik seiring dengan perkembangan investasi sektor konstruksi di Indonesia. Diharapkan pada tahun 2015 tenaga terampil akan meningkat menjadi 60 persen atau mencapai lebih dari 3 juta orang. Dengan demikian Indonesia akan lebih siap menghadapi AEC 2015. Untuk meningkatkan keterampilan SDM tersebut Pusat Pembinaan Kompetisi dan Pelatihan Konstruksi (Pusbin KPK) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tahun ini kembali menyelenggarakan lomba dan sarasehan pekerja konstruksi. Tujuan lomba ini antara lain untuk meningkatkan kompetensi serta mengembangkan pembinaan tenaga konstruksi agar semakin kompetitif menghadapi AEC 2015. (faisal)
Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar