Wanita Pengacara Penyuap Akil Mochtar Diperiksa Hingga Sabtu Dinihari

JAKARTA (Pos Kota) - Salah seorang tersangka suap Pilkada Lebak, Banten, Susi Tur Andayani,baru selesai diperiksa oleh KPK Sabtu (5/10) dini hari. Dirinya keluar dari gedung KPK di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan dengan malu-malu. Pengacara ini jadi tersangka karena diduga menyuap Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar. Pemantauan Pos Kota, Susi keluar sekitar Pk. 00:24. Wanita berkerudung itu menutup mukanya menggunakan tas yang ia jinjing. Dengan langkah tergesa-gesa ia langsung menaiki mobil tahanan KPK tanpa menjawab pertanyaan wartawan. Pos Kota lantas membuntutinya hingga ke depan pintu masuk Rutan KPK. Namun, lagi-lagi wanita yang berprofesi sebagai pengacara itu tak berkomentar banyak. Ditanya apakah uang Rp1 milar yang diamankan tim penyidik KPK bersumber dari Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Chairunnisa malah menjawab dengan ketus. "Tanya ke penyidik," ucapnya, sambil menutup muka dan berjalan menuju ruang tahanan. KPK menetapkan Susi sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap kepengurusan sengketa Pilkada Kabupaten Gunung Mas, Kamis (3/10) sore. Selain kepadanya, komisi pimpinan Abraham Samad itu juga menetapkan status tersangka terhadap Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar, dan pengusaha Tubagus Chaery Wardhana alias Wawan. Wawan yang ditangkap bersama Susi merupakan suami Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany sekaligus adik kandung Gubernur Ratu Atut Chosiyah. Terkait kasus ini, KPK telah mencegah Ratu Atut berpergian ke luar negeri. Menurut Juru Bicara KPK, Johan Budi Sapto Prabowo, pencegahan Ratu Atut dilakukan untuk kepentingan penyidikan. Pencegahan itu, menurut Johan, berlaku untuk enam bulan ke depan. Meski begitu, Johan belum dapat menjelaskan keterkaitan Atut dalam kasus ini. "Yang jelas jika sewaktu-waktu yang bersangkutan dibutuhkan keterangannya tidak berada di luar negeri," imbuhnya, Jumat (4/10) dini hari. (yulian) TEKS : Tersangka suap kepengurusan Pilkada Lebak, Banten, Susi Tur Andayani, menutup mukanya usai diperiksa KPK, Sabtu (5/10) dini hari