Kambing Kurban Dari Bogor Diklaim Bebas Antraks

Selasa, 1 Oktober 2013 08:36 WIB

Share
Kambing Kurban Dari Bogor Diklaim Bebas Antraks
BOGOR (Pos Kota) – Kebutuhan hewan kurban kambing atau domba jelang Idul Adha, Kabupaten Bogor sudah mampu swasembada, Bahkan menjadi daerah pemasok bagi Jabodetabek. Namun, adanya selintingan yang menyebutkan domba atau kambing dari Bogor masih terjangkit penyakit antraks membuat uring-uringan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor Sutrisno. Apalagi diketahui Provinsi Banten menolak hewan kurban asal Bogor dengan alasan masih adanya gejala antraks. “Tidak ada lagi penyakit antraks sejak 2004. Daging domba/kambing asal Kabupaten Bogor aman untuk dikonsumsi. Saya jamin itu. Jika masih nggak percaya, itu sih terserah hak daerah penerima,” ujar Sutrisno, Senin. Diakuinya sejak 2004 lalu setidaknya 10 kecamatan rawan antrak. Kala itu setiap tiga minggu jelang Idul Adha, pihaknya memperketat wilayah ke-10 kecematan itu termasuk menerjunkan 25 kader hewan kurban bersama ketua dewan kesejahteraan masjid kecamatan tersebut dan memberikan punyuluhan kepada peternak. “Hasilnya, tiga tahun terakhir tidak ada lagi hewan terkena antraks,” ujarnya. Bahkan, kini permintaan hewan kurban domba/kambing dari Kambing Bogor meningkat sekitar 12 persen setiap tahunnya. Contoh, 2011 lalu permintaan sebanyak 20.351 ekor kambing/domba, tahuan 2012 meningkat menjadi 22.931 ekor domba/kambing. “Tahun ini bakal melonjak menjadi 24.900 ekor domba/kambing,” jelasnya. Meski demikian, untuk menjamin hewan kurban itu benar-benar bebas antraks pihaknya sejak pertengahan September lalu gencar memeriksa dan mengawasi hewan kurban yang mulai marak dijual di pinggir jalan. Selain itu memberikan penyuluhan ke setiap kecematan kepada 200 petugas penyembelih hewan kurban. “Penyembelihan hewan kurban, tak hanya dengan perhitungan syarat dan rukun agama seperti menghadap kiblat, dengan basmallah, oleh muslim, memutus dua urat nadi, dan memutus jalan nafas. Melainkan juga memperhatikan kriteria medis. Daging terkena antraks ciri-cirinya berwarna hitam, berlendir dan berbau.” paparnya. Sementara harga hewan kurban kambing/domba yang mulai marak dijajakan di berbagai tempat di Bogor naik antara Rp 300.000-Rp400.000 per ekor. “Tahun ini kambing seberat 25 Kg kini dijual Rp1,4 juta, 30 kilo dibanderol Rp1,7 juta, sedangkan ukuran 40 kilo Rp2,3 juta,” kata Unang, penjaln hewan kurban kambing/domba di Jl. Keradenan, Cibinong. Menurutnya, hewan kurban ini dipasok dari peternak kambing/domba di sekitar Kecamatan Cibungbulang, Pamijahan, Leuwiliang dan Ciomas. “Semua kambing sehat dan sudah diperiksa petugas Dinaskaba Kabuapte Bogor,” ujarnya seraya menujukan tanda kalung pada leher sejumlah hewan kurban, sebagai tanda hewan tersebut dianggap sehat. (iwan) Foto ilustrasi
Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar