SUKABUMI (Pos Kota) - Kebijakan mobil murah yang diluncurkan pemerintah pusat menuai pro dan kontra di daerah. Pasalnya, program mobil murah tersebut dinilai akan memperparah kemacetan seperti halnya di Kota Sukabumi. Parahnya lagi, peluncuran mobil murah tersebut belum dibarengi adanya sosialisasi. Walikota Sukabumi, M. Muraz , menyesalkan kebijakan program mobil murah tanpa dibarengi sosialisasi terlebih dahulu. Seharusnya informasi kebijakan harus disosialisasikan kepada daerah, minimal disampaikan kepada asosiasi pemerintah kota/kabupaten sebagai perwakilan para kepala daerah se Indonesia. "Program ini akan memberikan dampak sangat besar bagi masyarakat karena berimbas bertambahnya kemacetan di Sukabumi. Saat ini saja kondisi kemacetan sudah terjadi di beberapa ruas jalan di wilayah kita. Apalagi dengan adanya mobil murah dikhawatirkan kemacetan akan semakin tidak terkendali," cetus Muraz. Solusi masalah transportasi, kata Muraz, seharusnya bukan dengan mengeluarkan kebijakan mobil murah. Menurut dia, pemerintah pusat idelanya membangun transportasi murah yang terjangkau masyarakat dan kualitasnya terjamin. "Walaupun begitu, Pemkot Sukabumi tidak mempunyai kewenangan untuk menolak kebijakan maupun peredaran mobil murah. Hal ini didasarkan pada hak warga untuk membeli barang tersebut sesuai dengan kemampuan yang dimiliki," paparnya. Dalam pandangan Muraz, untuk permasalahan transportasi di Kota Sukabumi dibutuhkan sarana transportasi umum jenis kereta api. Saat ini sarana kereta api di Sukabumi yang menghubungkan Sukabumi-Bogor sudah berhenti. ‘’Bila kembali beroperasi, maka akan sangat membantu warga,’’ ungkapnya. Seperti diketahui, KRD Bumi Geulis jurusan Sukabumi-Bogor sejak akhir tahun lalu hingga kini belum beroperasi lantaran tengah dalam perbaikan. Padahal, warga memerlukan angkutan massal terlebih pasca kenaikan harga BBM. Ketua Forum Aktifis Mahasiswa Sukabumi (FAMS), Yayan Hendayana mendesak Bumi Geulis segera dioperasikan kembali memasuki Ramadan dan Idul Fitri. Menurut Yayan, Bumi Geulis merupakan angkutan umum alternatif untuk masyarakat khususnya warga yang tinggal maupun bekerja di Sukabumi dan Bogor atau daerah terdekat. "Masyarakat tidak lagi mempunyai angkutan umum alternatif dari Sukabumi-Bogor maupun sebaliknya. Beroperasinya KRD ini sangat dibutuhkan warga karena ongkos saat ini sudah mahal karena harga BBM naik. Belum lagi kondisi lalu lintas arah Sukabumi-Bogor yang selalu macet," ucap Yayan. Sebelumnya, informasi dari pihak stasiun KRD Bumi Geulis informasi tentang pengoperasiannya dari PT KAI belum jelas. Soalnya, Bumi Geulis masih dalam perbaikan total mulai dari gerbong hingga mesin. (sule/d)

Mobil Murah Memperparah Kemacetan di Sukabumi
Rabu 25 Sep 2013, 15:19 WIB

[email protected]
Editor
Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
Berita Terkait
Ya Ampun! Imbas Demonstrasi Tolak Kenaikan Harga BBM, Arus Lalin di Jalan Medan Merdeka Timur Nyaris Lumpuh
Kamis 01 Sep 2022, 16:11 WIB

Kemacetan Jakarta Persoalan Tersulit yang Harus Diatasi Pj Gubernur DKI Jakarta
Jumat 16 Des 2022, 10:32 WIB

Urai Kemacetan di Jalan Margonda, Kasat Lantas Polres Metro Depok Tutup Sejumlah U-Turn
Selasa 20 Des 2022, 10:25 WIB

Timbulkan Macet, PKL dan Taksi Online di Beji, Depok Ditertibkan Petugas
Jumat 06 Jan 2023, 11:44 WIB

DKI Didesak Ambil Alih Aset Jalan di PIK, Warga Mengeluh Jadi Penyebab Kemacetan
Kamis 02 Mar 2023, 22:45 WIB

Kemacetan di Jakarta Masih Jadi Persoalan Akut, Warga Tagih Janji Heru
Senin 06 Mar 2023, 12:38 WIB

Prioritaskan Kenyamanan Warga, Pemprov DKI Gerak Cepat Tangani Kemacetan
Minggu 16 Apr 2023, 19:35 WIB

Kasus Koboi Jalanan, Ahli Forensik: Polisi dan Pj Gubernur Harus Lebih Efektif Kendalikan Kemacetan
Sabtu 06 Mei 2023, 13:20 WIB

Pengukuhan DTKJ Babak Baru Bagi DKI Jakarta dalam Mengurangi Kemacetan
Selasa 26 Sep 2023, 10:36 WIB

Kemacetan Terjadi di Jalan TB Simatupang, Dampak Proyek Galian Polder Menutup Satu Ruas Jalur
Minggu 15 Okt 2023, 12:07 WIB

News Update
Cara Mengecek Garansi iPhone Resmi dan Internasional dengan Mudah, Jangan Sampai Salah!
11 Mei 2025, 18:01 WIB

Kode Redeem FF Hari Ini 11 Mei 2025, Ambil Ratusan Diamond Free Fire sebelum Kehabisan
11 Mei 2025, 17:59 WIB

Ini Dia Ciri-Ciri Pindar Legal yang Resmi Diawasi OJK
11 Mei 2025, 17:56 WIB

Hentikan Teror DC Pinjol! Ini Langkah Bijak Atasi Galbay Secara Legal
11 Mei 2025, 17:54 WIB

Susunan Pemain dan Link Streaming Persebaya vs Semen Padang, Kick Off Pukul 19.00 WIB
11 Mei 2025, 17:51 WIB

Simulasi Cicilan iPhone 16 Pakai Kredivo, Bisa Pilih Tenor hingga 24 Bulan
11 Mei 2025, 17:50 WIB

Rezeki Nomplok! Begini Cara Dompet Elektronik Kamu Bisa Terisi Saldo DANA Gratis Rp135.000
11 Mei 2025, 17:49 WIB

Periksa Status Pencairan Sekarang! NIK e-KTP KPM yang Sudah Divalidasi Berhak Menerima Saldo Dana Bansos PKH Senilai Rp600.000, Cek Selengkapnya
11 Mei 2025, 17:37 WIB

Kenali Ciri Pinjol Ilegal yang Bisa Berdampak Negatif, Ini Cara Mengatasinya!
11 Mei 2025, 17:32 WIB

Digilas Persik Kediri, Arema FC Telan Kekalahan Pertama di Stadion Kanjuruhan
11 Mei 2025, 17:31 WIB

Bek Timnas Indonesia Sandy Walsh Kembali Dimainkan, tapi Yokohama Marinos Masih Krisis
11 Mei 2025, 17:28 WIB

Android atau iPhone Hilang? Ini Cara Melacaknya Sebelum Terlambat
11 Mei 2025, 17:27 WIB

Cegah Penyebaran Data Pribadi oleh Pinjol Ilegal dengan Mudah, Begini Caranya
11 Mei 2025, 17:24 WIB

Cara Memblokir dan Berhenti Berlangganan Email Spam di Gmail dengan Mudah
11 Mei 2025, 17:05 WIB

Mau Ajukan Pinjol? Pahami Risikonya Saat Gagal Bayar, Bukan Cuma Denda
11 Mei 2025, 17:01 WIB

15 Kode Redeem FF 1 Menit yang Lalu dan Masih Aktif Hari Ini 11 Mei 2025
11 Mei 2025, 17:00 WIB

Hati-hati! Utang Pinjol Sudah Lunas Tapi Masih Ditagih? Begini Cara Lindungi Hak Anda
11 Mei 2025, 17:00 WIB

Jangan Biarkan Layar Hp Anda Rusak, Begini Tips Merawatnya
11 Mei 2025, 16:57 WIB
