ADVERTISEMENT

Lima Calhaj Korban Penipuan di Makkah

Selasa, 24 September 2013 16:06 WIB

Share
Lima Calhaj Korban Penipuan di Makkah

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA (Pos Kota) - Sampai dengan hari keenam kedatangan jamaah haji Indonesia di Makkah, telah terjadi kasus penipuan di sekitar  Masjidil Haram. “Sampai hari ini, sudah ada lima kasus penipuan yang terjadi di Masjidil Haram” tegas Kepala Sektor Khusus Masjidil Haram, Husban Abadi. Menurut Husban, modus penipuan yang dilakukan adalah dengan berpura-pura mengaku sebagai petugas haji lalu menawarkan bantuan untuk membawakan tas jamaah. Setelah itu, pelaku akan berjalan cepat di tengah kerumunan jamaah haji di Masjidil Haram dan meninggalkan korban yang ditipunya. “Penipu awalnya menawarkan bantuan membawakan tas, lalu berjalan cepat mendahulu korban dan menghilang,” terang Husban. Modus lainya adalah dengan berpura-pura sebagai petugas Masjidil Haram dan memaksa jamaah untuk menyerahkan tasnya karena akan diperiksa. Setelah diserahkan, pelaku pergi meninggalkan korban. Husban mengatakan bahwa sampai dengan pagi, Selasa (24/09) ini sudah terjadi lima kasus penipuan di Masjidil Haram, dengan korban sebagai berikut: 1. Syarifah Aisyah, jamaah haji kloter 1 embarkasi Batam (BTH/1), kehilangan gelang identitas haji; 2. Rahmat bin Minlu, jamaah haji kloter 3 embarkasi Lombok (LOP/3), kehilangan uang Rp2.500.000 dan 2.500 riyal; 3. Pariyah binti Ismail, jamaah haji kloter 1 embarkasi Solo (SOC/11), kehilangan uang 500 riyal dan HP; 4. Nahariyah, jamaah haji kloter 4 embarkasi Makassar (UPG/4), kehilangan uang Rp2.000.000,-, 1.000 riyal, ATM, dan KTP;ba 5. Nunariyah binti Basyari, jamaah haji kloter 1 embarkasi Solo (SOC/11), kehilangan tas identias, Rp1.800.000,- dan 30riyal. Atas terjadinya kasus ini, Husban Abadi mengimbau agar setiap Kepala Sektor untuk terus memberikan arahan dan informasi kepada jamaah di setiap sektor agar tidak membawa uang dan perhiasan yang terlalu banyak ketika ke Masjidil Haram. Selain itu, jamaah juga diminta agar tidak mempercayai orang-orang yang menawarkan jasa (joki). Husban juga meminta agar seluruh ketua rombongan (karom) dan ketua rugu (karu) untuk lebih memberikan perhatian kepada para jamaahnya, khususnya ketika sudah berada di Masjidil Haram. “Karom dan Karu harus lebih memperhatikan jamaahnya, jangan dilepas begitu saja di Masjidil Haram,” pesan Husban. “Jamaah agar hanya percaya pada petugas di Masjidil Haram yang mengenakan seragam petugas dan memiliki kartu tanda pengenal (ID Card) petugas. Orang yang tidak mempunyai ID Card, curigai saja,” tegas Husban. (mch/sir)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT