ADVERTISEMENT

Tanggulangi Kemiskinan Tidak Pernah Selesai

Senin, 23 September 2013 19:37 WIB

Share
Tanggulangi Kemiskinan Tidak Pernah Selesai

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

PURWAKARTA (Pos Kota) - Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun mengungkapkan, triliun rupiah uang APBN untuk menanggulangi masalah kemiskinan namun tak pernah selesai. " Triliunan uang negara yang tersebar di semua kementeriaan habis dipakai membicarakan isu pengentasan kemiskinan. Namun sayang upaya pengentasan kemiskinan ini tak pernah mencapai target," ujar Alex Retraubun, saat meresmikan Politeknik Enjinering Indorama (PEI) di Desa Kembang Kuning, Kec Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (23/9). Alex yang hadir di Purwakarta bersama Wamendikbuds Musliar Kaslim menambahkan, kehadiran PEI di Purwakarta diharapkan mampu melahirkan lulusan berdaya guna menyongsong era globalisasi. "Ada satu kata kunci yang membuat saya senang, PEI menciptakan pendidikan berstandar industri. Tentunya tidak akan melahirkan lulusan abal-abal tetapi lulusan mempunyai standar," cetusnya. Wamenperin memuji pemikiran Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang memberdayakan masyarakat kelas menengah untuk ambil bagian di sektor industri. "Apa yang disampaikan Bupati Purwakarta, saya pikir merupakan salah satu pemikiran unik dari seluruh bupati yang ada di Indonesia. Beliau menginginkan adanya perubahan mendasar. Jarang, bupati mengemukakan itu. Karena kenapa? Beliau ikut gelisah melihat kondisi bangsa ini," tukasnya. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengajak memberdayakan kelompok masyarakat kelas menengah yang hari ini belum mendapatkan posisi pekerjaan. "Kelompok itu akhirnya mengganggu keberlangsungan usaha. Ada yang jadi ormas dan LSM. Makanya mulai sekarang paradigmanya harus diubah," tukasnya. Lebih jauh Dedi mengungkapkan, keberadaan perguruan tinggi idealnya harus dekat dengan rumah orang tua mahasiswa. "Jangan mahasiswa dibebani harus bayar biaya kost dan kebutuhan hidup. PT harus dekat dengan rumah orang tua, supaya mengurangi beban ekonomi dan masih bisa membantu orang tuanya," jelasnya. Kecuali itu, Dedi menyarankan perguruan tinggi kedepan mengeluarkan jurusan yang disesuaikan dengan tuntutan lapangan kerja. "Yang terjadi hari ini, lulusan Perguruan Tinggi setiap tahunnya menumpuk hingga melahirkan masyarakat kelas menengah tak bekerja. Ini makin menambah angka kemiskinan," ungkapnya. Selain Wamenperin, hadir pula pada peresmian PEI, Wamendikbud Musliar Kaslim, utusan khusus presiden bidang penanggulangan kemiskinan HS Dillon, Dubes India Gujrit Singh, Presdir PT Indorama Synthetic (IRS) Prakash Lohia, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. "Kemendikbud saat ini tengah menggodok pola pendidikan Comunity College atau komunitas akedemik yang masa perkuliahan hanya 2 tahun mengadopsi dari Jerman dan Amerika. Ini dalam upaya percepatan melahirkan SDM berdaya guna menyambut era globalisasi," jelas Wamendiknas Musliar (dadan) Teks : Wamenperin,Alex Retraubun Wamendikbud Musliar Kaslim dan HS Dillon tinjau ruang kampus PEI usai peresmiaan PEI di Jatiluhur.

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT