JAKARTA (Pos Kota) - Komisi II DPR RI mendukung diusut tuntas atas korupsi dan mark up anggaran pembuatan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) harus jalan terus, dan proses hukum harus ditegakkan untuk pemberantasan korupsi di negeri ini. "Mendagri Gamawan Fauzi dalam Raker dengan Komisi II DPR pernah bilang akan mundur, dan ada mafia e-KTP. Tapi, belum dijelaskan maksud mafia tersebut, meski proyek e-KTP ini melibatkan institusi Polri, Kemenkeu dan lain-lain. Dan, DPR tak mau masuk ke dalam masalah teknis operasional e-KTP itu,” tegas Ketua Komisi II DPR RI Agun Gunandjar Sudarsa dalam diskusi ‘E-KTP’ bersama kuasa hukum M. Nazaruddin, Elza Syarif di Gedung DPR RI Jakarta, Kamis (19/9/2013). Masalah teknis operasional termasuk perusahaan, keuangan, teknologi e-KTP dan sebagainya menurut Agun semuanya diserahkan ke Kemendagri. “Khusus e-KTP ini DPR hanya meminta agar DPT (daftar penduduk potensial pemilih pemilu) itu akurat untuk pemilu 2014. Kita harapan per Januari 2014 seluruh penduduk sudah memiliki e-KTP. Jadi, proyek e-KTP Rp 5,8 triliun ini jangan sampai gagal,” kata Agun. Kalau DPT sudah akurat lanjut Agun, maka pemilu 2014 diharapkan berlangsung jujur, adil, demokratis, efektif, dan transparan, dan kasus pemilu 2009 tidak terulang di pemilu 2014. “Itu penting, sebab kalau memasukkan (entry) data e-KTP ke dan DP4 itu salah, maka berakibat amburadulnya DPT pemilu 2014,” ujarnya. Kuasa hukum M. Nazaruddin, Elza Syarif menegaskan jika memang ada mark up dan korupsi anggaran di proyek e-KTP tersebut. Mark upnya sampai 49 % dari total anggaran Rp 5,8 triliun. Bahkan sebelum proyek itu ditetapkan, sudah berlaku sistim ijon, di mana 5 konsorsium perusahaan yang mau tender diminta membayar masing-masing Rp 50 miliar, sehingga menjadi Rp 250 miliar. "Jadi, korupsi dan mark dalam e-KTP ini serius, bukan mimpi,”"ungkapnya. Dikaui jika Nazaruddin terlibat dan terima uang, demikian juga oknum pemerintah yang lain. “Semuanya memiliki bos-bos, ada tiga bos. Ada Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI) yang hanya kebagian 40 % dibanding Paulus Tanos yang 60 %. Jadi di hardisk Nazar sendiri ada 20 kasus, dan baru 12 yang diungkap ke KPK,” kata Elza. Paulos Tanos adalah pemilik PT. Sandipala dan rekannya Andi Narogong alias Andi Ignatius dan pejabat tinggi Kemendagri diduga menerima Rp 300 milyar agar memenangkan PNRI. Penerapan Kartu Tanda Penduduk Berbasis NIK Secara Nasional (KTP Elektronik) memakai dana APBN senilai Rp 5.951.886.009.000, DIPA Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri tahun anggaran 2011 dan 2012. (rizal/winto)

Komisi III DPR Dukung Pengusutan Korupsi e-KTP
Kamis 19 Sep 2013, 22:07 WIB

[email protected]
Editor
Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
Berita Terkait
Satu Anggota Komisi III Tersangka KPK, Bambang Pacul: Kita Tak Bisa Apa-apa
Rabu 29 Mar 2023, 18:32 WIB

Sempat Bantah Penonaktifkan NIK e-KTP DKI, Dukcapil: untuk Mengurangi Angka Golput
Kamis 04 Mei 2023, 19:29 WIB

Komisi II DPR Mendesak KPU Harus Bertanggung Jawab atas Dugaan Kebocoran Data
Jumat 01 Des 2023, 08:23 WIB

KPU Tegaskan Kebocoran Data Pemilih Tak Pengaruhi Proses Pencetakan Salinan DPT
Minggu 03 Des 2023, 21:28 WIB

News Update
Saldo DANA Gratis Rp295.000 Bisa Cair dengan Mudah ke Akun Dompet Elektronik Anda, Cek Caranya di Sini
09 Mei 2025, 15:56 WIB

Kabar Gembira! Siswa dari 6 Wilayah Ini Berhasil Terima Dana Bantuan PIP 2025 hingga Rp1.800.000, Simak Selengkapnya
09 Mei 2025, 15:55 WIB

Bagaimana Cara Transfer Saldo DANA ke GoPay? Berikut Langkah Mudahnya
09 Mei 2025, 15:50 WIB

Bansos BPNT Mei 2025 Tahap 2 Cair, Ini Nominal dan Jadwal Penyalurannya
09 Mei 2025, 15:50 WIB

2 Pindar Cepat Cair dan Bunga Ringan, Cocok untuk Modal Usaha
09 Mei 2025, 15:37 WIB

Kena Blacklist BI Checking, Apakah Masih Bisa Ajukan Pinjol? Cek di Sini
09 Mei 2025, 15:34 WIB

Saldo Dana Bansos Masuk ke Kartu KKS KPM Jumat 9 Mei 2025, Cek Selengkapnya!
09 Mei 2025, 15:33 WIB

Hari Ini Jumat 9 Mei 2025 Kamu Bisa Klaim Saldo DANA Gratis Puluhan Ribu, Cek di Sini
09 Mei 2025, 15:33 WIB

Pemprov Jakarta Impor Sapi dari Australia untuk Ketahanan Pangan dan Stabilkan Harga
09 Mei 2025, 15:31 WIB

Ada Pemain Langka Gratis Menanti, Klaim 60+ Kode Redeen FC Mobile Terbaru Hari Ini 9 Mei 2025
09 Mei 2025, 15:30 WIB

Jakarta Duduki Peringkat 2 Kasus Judi Online, Pengamat Minta Pemprov Fokus Berantas Judol
09 Mei 2025, 15:22 WIB

Butuh Uang Cepat? Ini Tips Ampuh agar Pinjaman Online Langsung Cair!
09 Mei 2025, 15:13 WIB

Viral Pengamen Ngamuk Pecahkan Kaca Bus, Diduga Tak Diberi Izin Masuk untuk Ngamen
09 Mei 2025, 15:12 WIB

Pramono Anung Sebut Kampanye Anti Judi Online Tak Efektif Jika Situsnya Masih Aktif
09 Mei 2025, 15:10 WIB

Cuan Terus Lewat Aplikasi Penghasil Uang, Dompet Elektronik Terisi Saldo DANA Gratis Rp205.000
09 Mei 2025, 15:03 WIB

Viral Edit Foto Prabowo dan Jokowi Jadi Meme, Siapa Wanita Insial SSS yang Kini Ditahan Polisi?
09 Mei 2025, 15:01 WIB

Klaim Saldo DANA Gratis Hingga Rp600.000 Tanpa Undang Teman? Coba 5 Aplikasi Penghasil Uang Terpercaya Ini
09 Mei 2025, 15:00 WIB
.jpg)
Saat yang Tepat untuk Mengajukan Pinjaman di Pindar Menurut OJK
09 Mei 2025, 15:00 WIB

Berantas Premanisme, Polda Metro Jaya Ambil Langkah Ini
09 Mei 2025, 14:56 WIB
