Amerika Serikat Kibarkan Bendera Setengah Tiang

WASHINGTON DC - Presiden Barack Obama memerintahkan Gedung Putih dan Capitol Hill memasang bendera setengah tiang. Duka kembali menyelimuti warga Amerika setelah terjadi lagi penembakan massal yang menewaskan  warga tak bersalah. - Reuters Dia mengatakan turut berduka terhadap "penembakan massal yang terjadi lagi" dan mengutuk tindakan tersebut sebagai "aksi yang pengecut". Seorang pelaku penembakan yang tewas setelah membunuh 12 orang di Amerika Serikat, telah diidentifikasi sebagai mantan petugas angkatan laut. Aaron Alexis, 34, dari Fort Worth, Texas, meninggal dalam baku tembak dengan kepolisian di sebuah kompleks angkatan laut di Washington DC. Suasana lokasi kejadian penembakkan massal di Washington DC tak jauh dari gedung Capitol dan Istana Presiden Gedung Putih - Reuters. Sekitar 12 orang lainnya terluka dalam insiden tersebut, yang dimulai pada Senin (16/09) pukul 08.20 pagi waktu setempat. Alexis adalah mantan perwira rendah kelas tiga yang bertugas penuh waktu pada 2007 hingga 2011, kata Angkatan Laut Amerika Serikat. Belum jelas mengapa ia meninggalkan militer, atau bagaimana ia memperoleh akses ke fasilitas tersebut. Juga tidak diketahui motif atas serangan itu. Seorang pejabat resmi angkatan laut AS mengatakan kepada Reuters bahwa Alexis dikeluarkan setelah serangkaian tindak "pelanggaran". Sekretaris Angkatan Laut AS Ray Mabus mengatakan kepada CNN bahwa Alexis merupakan karyawan kontrak pada bagian teknologi informasi. Saksi mata mengatakan pelaku memberondongkan tembakan ke arah pegawai di kafetaria dan di lorong bangunan. Kepala Polisi Washington DC Cathy Lanier mengatakan kepada reporter bahwa pekalu "terlibat baku tembak dengan kepolisian" ketika dia tewas.  "Tidak diragukan lagi, dia akan terus menembak," katanya. Polisi awalnya menanggapi laporan tentang adanya dua tersangka bersenjata lain, tetapi mereka segera mengesampingkan salah satu dari mereka, yang diidentifikasi sebagai pria kulit putih. Mereka mengatakan mereka masih mencari seseorang yang dijelaskan oleh saksi sebagai pria kulit hitam, berusia 40-50 tahun yang membawa "senapan panjang". (bbc/d)