Pengungsi Sinabung Mencapai 6000 Orang

Senin 16 Sep 2013, 21:13 WIB

MEDAN (Pos Kota) - Sebanyak 6000 jiwa pengungsi Gunung Sinabung saat ini berada di sejumlah lokasi pasca gunung tersebut meletus. Mereka tersebar di delapan lokasi yakni Jambur Sempakata, Jalan Jamin Ginting,samping PLN Kabanjahe, Klasis GBKP, Jalan Kiras Bangun Kabanjahe, GBKP Kota, Jalan Kiras Bangun Kabanjahe, Jambur Payung, Jalan Tigan Derket, Jambur Taras Berastagi, Jalan Jamin Ginting, Berastagi, Masjid Agung, Jalan Veteran, simpang 3 Kabanjahe, Sentrum (PPWG Kabanjahe), Jalan Nabung Surbakti dan Gereja Katolik, Jalan Irian. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Senin (16/9) mengatakan sebagian besar pengungsi berasal dari 6 desa yang berada di radius 3 km sesuai rekomendasi PVMBG yaitu Desa Simacem, Bekerah, Sukameriah, Sukanalu Teran, Sigarang-garang dan Mardinding di Kecamatan Namanteran. "Begitu juga dapur umum BPBD Sumatera Utara telah beroperasi dan menyiapkan 2.000 selimut. Sedangkan makanan pengungsi telah dilayani oleh Dinas Sosial Kabupaten Karo,"katanya. Ditambahkannya, saat ini pengungsi sangat membutuhkan tikar, selimut, alat masak, family kit, makanan bayi, makanan siap saji, dan obat-obatan. Kondisi Gunung Sinabung hingga sekira pukul 10.45 Wib yang terpantau realtime dari CCTV di Posko BNPB terlihat bahwa asap putih keabu-abuan masih keluar dari kawah Gunung Sinabung. Arah asap dominan ke Timur hingga Timur Laut membawa abu vulkanis. Status Gunung Sinabung masih tetap Siaga (level III). Masyarakat dihimbau untuk selalu mengikuti arahan dan informasi dan petugas berwenang. Meski Badan Penanggulan Bencana Daerah Propinsi Sumut sudah mengeluarkan aturan larangan aktivitas di zona berbahaya, namun imbauan ini tetap saja belum sepenuhnya dipatuhi berbagai pihak. Bahkan sekolah SDN 040480 Desa Sukandebi, Kecamatan Namanteran, tetap nekad menjalankan aktivitas belajar meski sekolah mereka diselimuti debu vulkanik. Hanya saja situasi ini berbeda dengan biasanya. Kegiatan di awal pekan ini hanya diisi dengan kegiatan menaikkan bendera merah putih dan membersihkan seluruh ruangan sekolah. Ganti Sitepu, Kepala Sekolah, kepada wartawan mengaku aktivitas sekolah tetap berjalan berdasarkan keputusan dari Dinas Pendidikan setempat yang hanya meliburkan 4 sekolah yang berada paling dekat dari kaki gunung. "Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit dari debu vulkanik, seluruh siswa diwajibkan mengenakan masker,"katanya. POLWAN MENGHIBUR Sejumlah personil Polwan Polsek Berastagi mengambil inisiatif mengajak anak-anak korban pengungsi di Jambur Teras Berastagi untuk bermain mengenal rambu-rambu sambil bernyanyi. Waka Polsek Berastagi Iptu Waskita mengatakan, permainan yang diberikan hanya sebatas untuk menghilangkan kejenuhan anak-anak di camp pengungsian. Hiburan ini pun hanya dilakukan hari ini, karena untuk kegiatan selanjutnya, anak-anak akan dipandu oleh salah satu organisasi Sampai saat ini, lanjut Waskita, anak-anak korban pengungsi belum mengalami trauma berkepanjangan pasca letusan gunung Sinabung. Namun pihaknya tetap terus memantau seluruh pergerakan para pengungsi khususnya anak-anak. (samosir)


News Update