ADVERTISEMENT

Anas Sindir Konvensi Demokrat

Minggu, 15 September 2013 22:46 WIB

Share
Anas Sindir Konvensi Demokrat

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA (Pos Kota)  -  Di tengah derasnya kabar bakal segera ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tersangka kasus Hambalang Anas Urbaningrum mendeklarasikan berdirinya organisasi kemasyarakatan Pergerakan Indonesia(PI), di Jakarta. Dalam pidato deklarasi, Anas mengeluarkan sindiran-sindiran kesana-kemari, termasuk terhadap Konvensi Partai Demokrat. “Ada juga bahkan banyak yang bertanya apakah ini gerakan perlawanan? Jawabannya bukan,” kata Anas dalam pidatonya di kediamannya, Jakarta Timur, Minggu (15/9). Anas juga meresmikan markas PI yang diberi nama Rumah Pergerakan. Markas Pergerakan Indonesia bertempat di kediaman Anas di Jalan Teluk Semangka, Kavling AL, Duren Sawit, Jakarta Timur. Hadir dalam acara pengesahan Rumah Pergerakan itu, sejumlah kolega dekat Anas seperti politisi Partai Demokrat Gede Pasek Suardika, Saan Mustopa dan Ahmad Mubarok. Ada juga Mantan Sekretaris Departemen Agama DPP PD Ma'mun Murod Al-Barbasy dan mantan Ketua DPC PD Cilacap Tri Dianto. Selain itu ada juga Direktur Eksekutif Seven Strategic Studies Mulyana Wirakusumah, Bupati Kutai Timur Isran Noor, dan mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum Nazaruddin Sjamsuddin. KONTROVERSI HATI Menurut mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu, kehadiran Pergerakan Indonesia tidak perlu dikhawatirkan. Anas lalu mengungkapkan sindirannya dengan menggunakan bahasa Vicky Prasetyo, bekas tunangan Zaskia Gotik, yang kini jadi lelucon. “Kehadiran Pergerakan Indonesia tidak perlu menyebabkan kontroversi hati karena ini bukan konspirasi kemakmuran jadi tidak perlu ada yang labil ekonomi dan psikologinya,” katanya. PI. lanjutnya, merupakan gerakan untuk memajukan kebudayaan Indonesia, gerakan ikhtiar dan usaha untuk memajukan harmonisasi sosial di dalam kemajemukan dan Bhineka Tunggal Ika. Seolah menyindir Konvensi Partai Demokrat, Anas mengatakan pemilihan nama rumah dan kediamannya sebagai markas bukan melalui konvensi. "Pemilihan tidak lewat penetapan, bukan lewat konvensi, tetapi rumah ini dipilih karena kesadaran kebersamaan. Hanya itu alasannya," katanya. Menyangkut konvensi Partai Demokrat, Anas mengatakan siapa pun pemenangnya akan sulit memenangkan Pilpres 2014,  terutama bila cuaca politik tak berubah. (winoto/o)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT