Indonesia Ikut Pantau Kualitas Udara

Jumat, 13 September 2013 17:55 WIB

Share
Indonesia Ikut Pantau Kualitas Udara
JAKARTA (Pos Kota)- Proses pemanasan global yang terjadi saat ini mengancam dunia. Dengan aktivitas manusia tidak ramah lingkungan seperti polusi udara, naiknya gas rumah kaca dan sebagainya, maka dibutuhkan waktu yang tidak lama untuk menaikkan kadar CO2 ke ambang batas 450 ppm sebagai dampak dari pemanasan global. “Jika kadar CO2 naik mencapai 450 ppm maka dunia mengalami apa yang disebut free ice age, yakni mencairnya es-es di kutub hingga tak ada lagi es bersisa,” papar Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dr Andi Eka Sakya MEng disela International Workshop on GAW Activities 2013 serta Inagurasi kerjasama CATCOS antara BMKG dengan MeteoSwiss. Ia mengingatkan bahwa aktivitas manusia terbukti menjadi salah satu penggerak utama dari naiknya konsentrasi CO2 di atmosfer. Seperti naiknya polusi udara akibat gas emisi kendaraan, kabut asap akibat kebakaran hutan dan sebagainya. Indonesia dikatakan Andi telah secara aktif berkontribusi mentau kualitas udara di dunia. Melalui Stasiun Global Atmosphere Watch (GAW) Bukit Kototabang milik BMKG, Indonesia mampu memantau kualitas udara dengan peralatan terbaik dari seluruh stasiun di wilayah khatulistiwa di dunia. Ini berarti kontribusi Indonesia pada dunia semakin diakui. "Jika dulu kita hanya 'bisa' mengukur dan mengirimkan data ke pusat data global, sekarang kita bisa menganalisnya, meski akhirnya dikirim juga ke pusat data global," lanjut Andi. Pusat Data Global yang dimaksud seperti World Data Centre for Greenhouse Gases (WDCCG), World Radiation Data Centre (WRDC), East Asia Network on Acid Deposition (EANET), dan Carbon Cycle Green-house Gases (CCGG). Stasiun GAW Bukit Kototabang di Sumatera Barat ini dioperasikan sejak 1996 sebagai stasiun global GAW. Stasiun ini menjadi satu-satunya stasiun di Indonesia yang dijadikan sebagai acuan kondisi udara murni dengan ketersediaan data pengukuran fisika dan kimia atmosfer yang lengkap dan kontinyu, yang tidak terputus-putus. (inung) Teks : Asap kenderaan satu penyebab kualitas udara semakin buruk
Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar