JAKARTA (Pos Kota) - Wakil Sekjen PAN, Teguh Juwarno, menegaskan seharusnya dengan program pembuatan e KTP, permasalahan DPT seharusnya tidak ada lagi menjadi masalah. Karena tujuan program tersebut adalah mendata informasi wajib bagi warga negara yang salah satu manfaatnya bisa digunakan sebagai dasar untuk pendataan warga yang sudah memilik hak untuk memilih.
Teguh Juwarno
Namun program yang dibiayai dengan APBN senilai lebih dari RP 8 triliun itu dalam implementasi sangat amburadul.
“DPR sudah sahkan anggarannya yang sangat besar yaitu sebesar Rp 8 triliun. Semua kendala pendataan untuk DPT tidak ada lagi, " kata Teguh kepada wartawan di Gedung DPR/MPR RI Senayan, Jakarta.
"Tujuan dibuatnya e KTP itu salah satunya adalah untuk dijadikan basis pendataan pemilih. Namun program ini amburadul yang tentunya akan berdampak pada pelaksanaan pemilu nanti,” ujarnya.
DPR sendiri dari sejak awal sudah memprediksi dan memperingatkan Mentri Dalam Negeri yang menjamin pelaksaaannya tepat waktu. Mendagri bahkan berjanji akan mundur dari jabatannya jika tidak mampu menyelesaikan tepat waktu.
"Mendagri Gamawan Fauzi tidak bisa mempertanggungjawabkan apa yang menjadi tugasnya, " simpul Teguh Juwarno.
“Harusnya tidak ada alasan lagi ada data ganda, pemilih belum cukup umur terdaftar, orang yang sudah meninggal masih masuh DPT, dan lain-lain yang selama ini jadi masalah. Itu kan komitmen mereka untuk menyelesaikan, " kata mantan pembaca berita di RCTI itu.
"Masyarakat sudah cukup sabar menunggu selama ini dan mendagri sudah beberapa kali melanggar komitmen waktu, sekarang sudah seperti ini masih juga belum beres,” tegasnya.
Keterlambatan ini menurutnya akan sangat merugikan caleg, karena jika data yang tidak beres digunakan, maka tentunya ini melanggar prinsip pemilu yang adil dan anggota legislatif itu harusnya mendapatkan suara masyarakat yang sah tanpa ada kesalahan.
”Kalau ketidakberesannya signinfikan, maka tentunya pemilu harus diundur. Ini merugikan kami juga karena waktu kampanye akan semakin panjang. Kalau dipaksakan hasil pemilunya pasti tidak beres dan rawan manipulas. Kita ingin anggota-anggota DPR yang terpilih benar-benar pilihan rakyat. Rakyat harus mendapatkan haknya untuk memilih,” imbuhnya lagi.
SALING KLAIM
Sementara itu Anggota Komisi II DPR RI dari FPKS, Jazuli Juwaini mengatakan prihatin dengan permasalahan proses penetapan Daftar Pemilihan Tetap (DPT) untuk pemilu 2014. Seharusnya antara KPU, Bawaslu, dan Kemendagri bisa bekerjasama dalam menyelesaikan permasalahan DPT sebelum ditetapkan.
"Proses penyusunan DPT kan ada tahapannya, kenapa di ujung tahap begini baru muncul permasalahan? Bahkan saling klaim tentang keakuratan DPT yang akan ditetapkan KPU," kata Anggota Jazuli Juwaini dalam keterangan tertulisnya.
Jazuli juga menyesalkan pihak Kemendagri dan KPU yang saling menyalahkan. Menurutnya seharusnya antar instansi mengedepankan rasa tanggung jawab untuk bekerjasama dan saling membantu, karena ini adalah pertaruhan kualitas pemilu ke depan.
"Kita ingin pemilu ke depen lebih berkualitas dan syaratnya dua (KPU dan Bawaslu), penyelenggara yang profesional dan independen serta data yang akurat yang menjadi tanggungjawab Kementrian Dalam Negeri," kata Jazuli. (prihandoko/d)

Teguh Juwarno: Program e-KTP Amburadul !
Kamis 12 Sep 2013, 17:42 WIB

[email protected]
Editor
Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
Berita Terkait
Sempat Bantah Penonaktifkan NIK e-KTP DKI, Dukcapil: untuk Mengurangi Angka Golput
Kamis 04 Mei 2023, 19:29 WIB

Waduh! Blanko Pembuatan KTP di Kabupaten Tangerang Menipis
Jumat 26 Mei 2023, 10:06 WIB

Warga Harus Mencetak Ulang E-KTP Pasca DKI Berubah Status Menjadi DKJ
Senin 18 Sep 2023, 19:42 WIB

Buntut Wacana DKI Diubah Jadi DKJ, PKS Soroti Cetak Ulang E-KTP Buang-buang Anggaran
Kamis 21 Sep 2023, 07:02 WIB

Tak Punya NIK, 58 Warga Binaan Rutan Serang Rekaman KTP Buat Nyoblos Pemilu 2024
Jumat 22 Sep 2023, 14:45 WIB

Polemik Penggunaan KTP untuk Berobat bagi Warga Depok, Ini Penjelasan Wali Kota Mohammad Idris
Minggu 10 Des 2023, 17:06 WIB

News Update
Wajah Baru Skate Park Slipi Disambut Antusias Pecinta Skate dan BMX
11 Mei 2025, 14:04 WIB

OJK Tutup 2.930 Pinjol Ilegal Sepanjang 2024, Ini Daftar Aplikasi Resmi yang Aman di 2025
11 Mei 2025, 14:02 WIB

Apa Itu Pemakzulan? Ini Mekanisme Pemberhentian Presiden dan Wakil Presiden: Pengertian, Syarat, dan Prosesnya di Indonesia
11 Mei 2025, 14:00 WIB

Setelah Firza Andika, Persija Bakal Kembali Ditinggal Satu Pemain Lagi
11 Mei 2025, 13:59 WIB

Satpol PP Tindaklanjuti PKL dan Pungli di Trotoar Puri Jakarta Barat
11 Mei 2025, 13:54 WIB

Benarkah Pinjol Mempunyai Tim Siber untuk Melacak Kegiatan Nasabah Gagal Bayar? Simak Penjelasannya
11 Mei 2025, 13:54 WIB

Bansos BPNT Rp600.000 Tahap 2, Cair Minggu ke 3 Bulan Mei 2025, Siapa Saja Penerima Bantuannya?
11 Mei 2025, 13:52 WIB

8 Pinjol Langsung Cair ke DANA Tanpa Harus Punya Rekening, Aman dan Terdaftar OJK
11 Mei 2025, 13:50 WIB

Live Streaming Race MotoGP Prancis 2025, Cek Link dan Jam Tayangnya di Sini
11 Mei 2025, 13:34 WIB

Latar Belakang Tuntutan Pemakzulan Wapres Gibran: Dari Syarat Usia, Dugaan Pelanggaran MK hingga Akun Fufufafa
11 Mei 2025, 13:30 WIB

Polisi Amankan Dua Juru Parkir Terlibat Perkelahian Senjata Tajam di Tanjung Priok Jakarta Utara, Netizen: Giliran Ditangkap Nangis!
11 Mei 2025, 13:30 WIB

Bansos BPNT Tahap 2 2025 Cair Bulan Mei, Ini Jadwal dan Mekanisme Penyalurannya
11 Mei 2025, 13:30 WIB

Ternyata Begini Cara Pinjol Ilegal Curi Semua Kontak HP! Ini Solusi Lengkapnya
11 Mei 2025, 13:26 WIB

Hari Kesepuluh Pelaksanaan Ibadah Haji 2025, 61.404 Jemaah Indonesia Telah Tiba di Tanah Suci
11 Mei 2025, 13:22 WIB

Rumor Transfer Liga 1: Bek Persija Izin Pamit, Gabung ke Persib Bandung Musim Depan
11 Mei 2025, 13:20 WIB

Langsung Dibocorkan dari Mantan Debt Collector: Cara Ampuh Hadapi Intimidasi Pinjol
11 Mei 2025, 13:15 WIB

Pinjaman Online Makin Menghantui, Total Utang Warga Indonesia Sentuh Rp80 Triliun
11 Mei 2025, 13:14 WIB

Rocky Gerung Soroti Kasus Mahasiswi ITB: Kebebasan Berekspresi Jangan Dibungkam!
11 Mei 2025, 13:06 WIB
