Kompolnas Ngaku Kantongi Tiga Nama Calon Kapolri Rekening Gendut

Senin, 9 September 2013 17:07 WIB

Share
Kompolnas Ngaku Kantongi Tiga Nama Calon Kapolri Rekening Gendut
JAKARTA (Pos Kota) - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Adrianus Meliala, mengaku telah mengantongi tiga nama calon Kapolri yang terindikasi memiliki rekening gendut. "Ada tiga nama secara khusus (terindikasi berekening gendut)," ungkapnya saat hendak menyerahkan laporan harta kekayaan penyelenggaraan negara (LHKPN) miliknya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (9/9). Dia mengaku mendapatkan informasi itu dari masyarakat, dan telah diverifikasi melalui LHKPN di KPK. Laporan tersebut telah ia serahkan kepada Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) dan juga akan diserahkan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun dia menolak menyebutkan nama-nama ketiga calon itu. "Kami mewakili publik yang menyebutkan ada laporan si bapak ini ada rekening gendut, hal itu kami masukkan ke dalam laporan ke Presiden, bahwa dia mau bohong terserah, kami tidak menginterogasi, tidak juga mencari kesalahan, kalau berbohong dia pertanggungjawabkan kepada masyarakat, pokoknya dari tiga nama itu," ujar Adrianus. Adrianus juga mengaku sudah bertemu dengan ketiga calon Kapolri itu. Namun dalam pertemuan itu ia hanya berdiskusi bukan menginterogasi persoalan tersebut kepada ketiga calon Kapolri yang bersangkutan. "Kami sebutkan, secara fair saat kami sudah bertemu dengan yang bersangkutan dan telah menjelaskan secara rinci kenapa dia punya uang tersebut," paparnya. Sebelumnya sembilan petinggi Polri telah menyerahkan LHKPN ke KPK yang diduga sebagai syarat untuk pencalonan Kapolri. Mereka adalah Kabareskrim Mabes Polri Komjen Sutarman, Kapolda Metro Jaya, Irjen Putut Eko Bayu Seno, Kapolda Bali, Irjen Arif Wachjunadi, Kepala BNN, Komjen Anang Iskandar, Kabaharkam Mabes Polri, Badrodin Haiti, Kepala Lembaga Pendidikan dan Latihan Polri (Lemdikpol), Komjen Budi Gunawan, Kepala Divisi Teknologi Informasi Polri, Irjen Tubagus Anis Angkawijaya, Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Saud Usman Nasution, dan Wakil Kepala Bareskrim Irjen Pol Anas Yusuf. Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, mengatakan, Presiden berencana mengganti Kapolri Jenderal Timur Pradopo pada Agustus atau September 2013, lebih cepat dari masa pensiun Timur yakni Januari 2014. (yulian/sir)
Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar