ADVERTISEMENT

Eep-Darsini, Ubah Ikan Tuna Sisa Ekspor Jadi Tambang Emas

Rabu, 4 September 2013 21:27 WIB

Share
Eep-Darsini, Ubah Ikan Tuna Sisa Ekspor Jadi Tambang Emas

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

KELAPA GADING (Pos Kota) - Tak banyak oarng bisa memanfaatkan ikan tuna sisa ekspor selain hanya untuk campuran pakan ternak. Padahal ikan tuna sisa ekspor tersebut bisa disulap menjadi  makanan yang berkelas dengan cita rasa bintang lima. Setidaknya itu yang berhasil dilakukan oleh pasangan suami istri Eep-Darsini, warga Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara. Ditangan pasangan tersebut ikan tuna sisa ekspor diubah menjadi balado ikan asap yang rasanya guruh nikmat. Usaha yang sudah digeluti sejak awal krisis ekonomi tahun 1996 tersebut kini sudah menjadi tambang emas dan menjadi sumber penghasilan keluarga. "Kami hanya mengambil daging tuna yang tersisa diselipan tulang setelah oleh eksportir diambil daging filletnya. Tak banyak tetapi karena ikannya kualitas ekspor, sehingga dagingnya terasa berbeda," kata Eep. Bermodalkan uang Rp 50 ribu, Eep yang semula bekerja sebagai pedagang ikan segar keliling, pada akhirnya menggeluti pekerjaan tersebut sebagai mata pencahariannya sehari-hari. Usaha yang dibangun Eep bukan tanpa aral. Sistem penjualan yang menggunakan metode droping dan titip diwarung acapkali menyisakan tagihan atau tunggakan yang lumayan banyak. "Situasi tersebut benar-benar mengganggu permodalan dan usaha kami," lanjutnya. Beruntung Eep bertemu dengan Anto, Koordinator Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara. Melalui Program Peningkatan Pendapatan Masyarakat berbasis Komunitas atau yang lebih dikenal sebagai PPMbK, Eep mendapatkan kesempatan untuk meminjam modal usaha. Ia bergabung bersama Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Sumber Rejeki dan mendapat pinjaman modal Rp 5 juta dengan bunga yang relatif ringan cuma 1,5 persen. Eep mengaku bergabung dalam program PPMbK melalui KSM Sumber Rejeki tak hanya memperoleh pinjaman modal. Pengelola program PPMbK juga memberikan bimbingan cara mengelola keuangan dengan baik. "Sekarang kami bisa menyisihkan uang Rp 100 ribu setiap harinya. Dengan simpanan yang rutin tersebut, uang kami semakin banyak dan sekarang kami benar-benar seperti juragan ikan tuna," pungkas Eep. Sementara itu Anto, koordinator LKM Kelapa Gading Barat mengatakan Eep adalah satu dari sekian banyak warga Jakarta yang memperoleh manfaat dari program PPMbK. “Eep baru bergabung dengan program ini sejak awal 2013 dan kini sudah banyak mengambil manfaatnya,” jelas Anto. Sejak mendapatkan suntikan modal usaha dan bimbingan pelatihan usaha, omset Eep semakin meningkat drastis. Dalam sehari, Eep bisa menghabiskan lebih dari 30 kg ikan tuna sisa ekspor yang dibelinya seharga Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu per kg. “Selain Eep, ada warga lain yang memiliki usaha sejenis dan sudah bergabung dalam program ini,” tandas Anto. (inung/d) foto: Pasangan suami istri Eep-Darsini sukses dengan bisnis balado ikan tuna sisa ekspor. (inung)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT