ADVERTISEMENT

Rencana Perubahan Nama Jalan di Sekitar Monas Harus Disikapi Bijak

Senin, 2 September 2013 23:24 WIB

Share
Rencana Perubahan Nama Jalan di Sekitar Monas Harus Disikapi Bijak

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA (Pos Kota) – Rencana penggantian nama Jalan Medan Merdeka Timur dengan Soeharto, mantan Presiden RI, masih menuai pro kontra dari masyarakat. Sejumlah sejarawan meminta agar Gubernur Jokowi tidak terjebak dalam paradigma Orde Baru atau tidak menggganti nama jalan tersebut dengan nama lain. “Paradigma Orde Baru kan mengedepankan tokoh dari kalangan militer dalam pemberian nama sebuah jalan,” kata JJ Rizal, sejarawan, Senin (2/9). “Jokowi jangan terjebaklah.” Menurut Rizal, banyak tokoh yang lebih pantas digunakan sebagai nama jalan utama sesuai perannya dalam sejarah. Namun, hal itu tidak dilalukan karena nama itu bukan dari kalangan militer. Ini justru menciptakan adanya hirarki bahwa kedudukan militer lebih tinggi."Ini dulu upaya Orde Baru yang ingin memengaruhi pikiran masyarakat bahwa seolah-olah pendiri negara ini adalah tentara," ucapnya. Ia menyarankan agar Jokowi berhati-hati dalam menyikapi usulan nama Soeharto sebagai nama jalan, karena kental dengan nuansa politis. Terutama di tengah gencarnya sebagian orang mengampanyekan kerinduan akan Orde Baru. "Kalau Jokowi ingin mengubah nama jalan, jangan masuk lagi ke jalan pikiran Orde Baru,” ucapnya. TIDAK TEPAT Muhammad Isa Ansyari, sejarawan, mengatakan nama Medan Merdeka terkait dengan perjuangan kemerdekaan di Lapangan Ikatan Atletik Djakarta (Ikada). Nama tersebut mewakili perjuangan seluruh bangsa Indonesia. "Daripada dikerdilkan oleh sebuah nama walaupun itu merupakan nama tokoh proklamator, presiden, ataupun nama gubernur, mendingan jangan diubah," ujar Ansyari. Jalan Medan Merdeka, menurut dia, merupakan wilayah perebutan pusat kekuasaan dan pemerintahan. Bagi rakyat Indonesia, penguasaan lokasi ini merupakan perjuangan merebut kemerdekaan secara mutlak sekaligus menyingkirkan penindasan dan penjajahan yang dialami rakyat Indonesia. Simbol inilah yang kemudian dilekatkan pada lokasi yang berada tidak jauh dari Istana Merdeka. Ia menambahkan bila jalan itu diganti dengan nama seorang tokoh, maka hal itu akan seperti sebuah kepentingan pribadi dan terkesan mengultuskan tokoh tersebut. Sekalipun itu nama Soekarno maupun Hatta. Untuk diketahui saat ini Panitia 17 dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mengajukan usul penggantian nama Jalan Medan Merdeka. Nama Soekarno; Mohammad Hatta, Soeharto, dan Ali Sadikin. (guruh/st) Jalan Merdeka Selatan yang rencananya diganti jadi Jalan Ali Sadikin

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT