JAKARTA (Pos Kota)- Untuk menjadikan pendidikan tinggi (PT) lebih murah dan terjangkau , system pendidikan harus memanfaatkan media digital. Ketua Forum Rektor Indonesia Laode Kamaludin mengatakan era digital menjadi pilihan yang strategis untuk mengatasi berbagai kendala yang ada dalam dunia pendidikan seperti kendala letak geografis dan tingkat sosial ekonomi masyarakat. “Dengan media digital, pemerintah tidak perlu lagi dipusingkan dengan urusan penambahan ruang belajar, gedung perguruan tinggi atau pengadaan dosen-dosen,” papar Laode disela ICT Gathering and Gala Dinner Forum Rektor Indonesia 2013, kemarin. Menurutnya untuk memasuki era digital pendidikan tinggi, sesungguhnya tidaklah sulit. Terlebih masyarakat Indonesia saat ini sudah sangat familiar dengan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serupa telepon genggam, laptop, radio digital dan sebagainya. Dengan memanfaatkan media digital, lanjut Laode, system pendidikan tinggi akan jauh lebih murah. Sebagai contoh, Universitas Gunadarma yang saat ini memiliki mahasiswa sekitar 36 ribu orang, bisa dimaksimalkan menjadi 100 ribu orang hanya dengan memanfaatkan media teknologi dalam system pembelajaran dan pengajarannya. ICT atau TIK juga memungkinkan setiap mahasiswa bisa mengambil materi darimana saja tidak harus dari buku-buku cetak yang membutuhkan biaya tinggi. Sistem perkuliahan bisa dilakukan melalui internet, radio digital dan lainnya dimana pertemuan dengan dosen dalam bentuk meeting point hanya dilakukan dalam waktu-waktu tertentu. Dikatakan Laode, angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi di Indonesia saat ini hanya sekitar 18,7 persen. Artinya hanya sedikit sekali anak-anak yang lulus pendidikan menengah bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi dengan berbagai kendala. Mulai dari biaya pendidikan yang mahal hingga letak geografis yang tidak memungkinkan. IPM rendah Akibat rendahnya APK PT tersebut indeks pembangunan manusia (IPM) Indonesia juga rendah masih sejajar dengan negara-negara berkembang seperti Laos, Myanmar dan Kamboja. Padahal sebagai negara yang memiliki kekayaan melimpah dengan usia kemerdekaan sudah 68 tahun dan jumlah penduduk besar, mestinya IPM Indonesia sudah jauh lebih tinggi atau setara dengan Negara maju. Persoalan rendahnya APK PT tersebut menurut Laode bisa teratasi jika akses lulusan sekolah menengah untuk melanjutkan ke PT diperluas dan dipermudah. Salah satu solusi yang paling tepat adalah memanfaatkan era digital untuk pendidikan konvensional perguruan tinggi. Forum Rektor Indonesia dikatakan Laode akan terus mendorong pemerintah untuk mengadopsi lebih banyak media digital dalam pembelajaran PT. Harapannya, lima tahun ke depan, APK PT bisa terdongkrak dan daya saing bangsa meningkat pesat. Sebab untuk saat ini indek pembangunan manusia (IPM) kita masih setara dengan Negara-negara miskin seperti Kamboja, Myanmar dan Laos. “Kita dorong terus masuknya infa struktur ke daerah-daerah agar penggunaan media digital dalam proses pendidikan semakin dimungkinkan,” tukas Laode. Selain mengusulkan penggunaaan media digital lebih luas lagi, pertemuan forum rector Indonesia tersebut juga merekomendasikan dipisahkannya kementerian yang mengurus pendidikan dasar-menengah dengan pendidikan tinggi. Menurut Laode, dua jenis pendidikan tersebut terlalu besar jika hanya diurus oleh satu kementerian. “Kalau diurus secara terpisah, maka perguruan tinggi bisa lebih focus menjadi lembaga yang menghasilkan peneliti-peneliti handal yang akan memberikan sumbangsih besar bagi pembangunan Negara,” pungkas Laode. (inung)

Perguruan Tinggi Sudah Seharunya Gunakan Media Digital
Jumat 30 Agu 2013, 14:09 WIB

[email protected]
Editor
Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
Berita Terkait
38 Link Pengumuman SNBP 2023: Ada 143.805 Siswa Diterima di PTN
Selasa 28 Mar 2023, 14:12 WIB

Hadiri Silaturahmi Rektor Purnabakti Perguruan Tinggi, Pratikno: Pengembangan Pendidikan Tinggi Banyak Tantangan
Minggu 28 Mei 2023, 07:11 WIB

News Update
11 Kode Redeem FF 12 Mei 2025 Terbaru Masih Aktif, Siap Dimiliki Kamu!
11 Mei 2025, 23:56 WIB

Alun-Alun Kota Bogor Diupayakan Tetap Bersih dan Aman
11 Mei 2025, 23:54 WIB

Aturan Ini Bikin Galbay Pinjol Aman? Simak infonya di sini!
11 Mei 2025, 23:53 WIB

3 Cara Ini, DC Lapangan Pinjol Tak Datang Lagi ke Rumah Nasabah Galbay Utangnya!
11 Mei 2025, 23:50 WIB

Hasil Barcelona vs Real Madrid: Hattrick Kylian Mbappe Tidak Membantu, Hujan 7 Gol
11 Mei 2025, 23:41 WIB

Ramalan Zodiak Sagitarius Hari Ini 12 Mei 2025, Keputusan Besar di Depan Mata!
11 Mei 2025, 23:35 WIB

Ramalan Shio yang Akan Dapatkan Rezeki Melimpah 12 Mei 2025
11 Mei 2025, 23:30 WIB

Dana Bansos PKH Tahap 2 Segera Cair Mei 2025, Pastikan Nama Anda Terdata!
11 Mei 2025, 23:27 WIB

Cara Selamat dari Jerat Utang Pinjol, Bangun Dana Darurat Mulai Sekarang
11 Mei 2025, 23:25 WIB

Jangan Sampai Galbay, Kenali Bahaya Pinjol sebelum Terlambat
11 Mei 2025, 23:23 WIB

Trik Cara Dapat Hadiah dari Klaim Kode Redeem FF Gratis Hari Ini Senin 12 Mei 2025, Dapatkan Skin Hero Permanen dan Skin Item Senjata Legendaris
11 Mei 2025, 23:12 WIB

Tips Keluar dari Jeratan Pinjol Ilegal dan Utang yang Menumpuk
11 Mei 2025, 23:12 WIB

Inilah Pinjol Legal OJK Per Mei 2025, Simak Info Lengkapnya di Sini!
11 Mei 2025, 23:10 WIB

Info Bansos PKH dan BPNT Tahap 2, Benarkah Sudah Cair Lewat Bank BNI?
11 Mei 2025, 23:09 WIB

Cair Akhir Mei, Bantuan dari Pemerintah BPNT Tahap 2 Rp600.000 2025, Begini Cara Cek Gunakan NIK KTP di Aplikasi Bansos
11 Mei 2025, 23:06 WIB

Kenali Perbedaan Pindar Legal dan Pinjol Ilegal, Jangan Sampai Terjerat!
11 Mei 2025, 23:05 WIB

Mengapa Pengajuan Pinjaman Anda di Pindar Selalu Ditolak? Berikut Beberapa Alasannya
11 Mei 2025, 22:59 WIB

Comeback Dramatis, Bhayangkara Presisi Juara Proliga 2025 Usai Gasak Jakarta LavAni
11 Mei 2025, 22:54 WIB

Alasan Luna Maya dan Maxime Bouttier Pilih Irwan Mussry Jadi Saksi Nikah
11 Mei 2025, 22:53 WIB
